Otomatisasi Sistem Pengendalian dan Pemantauan Kadar Nutrisi Air menggunakan Teknologi NodeMCU ESP8266 pada Tanaman Hidroponik
DOI:
https://doi.org/10.54914/jtt.v7i2.430Kata Kunci:
Hidroponik, PPM (Part Per Million), Nutrisi, NodeMCU ESP8266, Deep Flow TechniqueAbstrak
Banyaknya penggusuran lahan pertanian untuk dijadikan gedung, perkantoran dan pemukiman menjadi sempitnya dan berkurangnya lahan pertanian, sehingga para petani saat ini mulai banyak bercocok tanaman menggunakan metode hidroponik, dimana metode hidroponik ini adalah metode bercocok tanam tanpa unsur tanah. Akan tetapi metode hidroponik ini memerlukan pengecekan secara intensif untuk memantau kondisi kadar nutrisi dalam air agar tanaman tumbuh dengan baik. Hal ini menjadi permasalahan yang serius di kalangan petani hidroponik karena jika kadar nutrisi dalam air tidak sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman mengakibatkan kematian pada tanaman tersebut. Adapun tanaman hidroponik selada membutuhkan takaran nutrisi air (PPM) sebesar 560 – 840. Jika nilai PPM melebihi nilai ideal pada larutan nutrisi maka mengakibatkan penyerapan air oleh tanaman selada akan berkurang sehingga terganggunya proses pembentukan makanan (fotosintesis). Sedangkan jika nilai PPM/EC lebih kecil dari nilai ideal akan mengakibatkan proses pertumbuhan tanaman selada menjadi terhambat. Oleh sebab itu dibuatkan otomatisasi sistem pengendalian dan pemantauan dengan menggunakan metode Deep Flow Technique dalam mengatur takaran nutrisi berdasarkan nilai kepekatan dengan cara melakukan konversi nilai PPM pada tanaman hidroponik sesuai dengan umur tanaman. sistem yang dibuat dapat mengendalikan volume nutrisi dengan baik sehingga mencapai kondisi nutrisi yang ideal.
Unduhan
Referensi
N. Sharma, S. Acharya, K. Kumar, N. Singh, dan OP Chaurasia, “Hidroponik sebagai teknik lanjutan untuk produksi sayuran: Sebuah gambaran,†J. Soil Water Conserv., 2018, doi: 10.5958/2455-7145.2018 .00056.5.
C. Maucieri, C. Nicoletto, R. Junge, Z. Schmautz, P. Sambo, dan M. Borin, “Sistem hidroponik dan pengelolaan air dalam aquaponik: Sebuah tinjauan,†Italian Journal of Agronomy. 2018, doi: 10.4081/ija.2017.1012.
B. König, J. Janker, T. Reinhardt, M. Villarroel, dan R. Junge, "Analisis aquaponik sebagai sistem inovasi teknologi yang muncul," J. Clean. Prod., 2018, doi: 10.1016/j.jclepro.2018.01.037.
H. Mas'ud, “Sistem hidroponik dengan nutrisi dan media tanam berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil selada,†Media Litbang Sulteng, vol. 2, tidak. 2, hlm. 131–136, 2009.
A. Wulansari and M. Baskara, “Pengaruh Tingkat EC dan Populasi Terhadap Produksi Tanaman Kale ( Brassica oleracea var . Acephala ) pada Sistem Hidroponik Rakit Apung Pengaruh Tingkat EC Dan Populasi Terhadap Produksi Tanaman Kangkung ( Brassica oleracea var . Acephala ) Pada Hidroponik Lt,†J. Produksi Tanam., vol. 7, tidak. 2, hlm. 330–338, 2019.
IS Roidah, “Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik,†J. Univ. Tulungagung BONOROWO Tahun, vol. 1, tidak. 2, hlm. 43–50, 2014.
AR Anggraini dan J. Oliver, “PENGARUH NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI (BRASSICA JUNCEA L.) PADA SISTEM HIDROPONIK DFT (TEKNIK ALIRAN DALAM),†J. Tek. Pertan. Lampung, vol. 53, tidak. 9, hlm. 1689–1699, 2019, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
NHL Dewi, MF Rohmah, dan S. Zahara, “Prototype smart home dengan Modul NodeMCU ESP8266 berbasis Internet of Things (IoT),†Tek. Memberitahukan. Univ. Islam Majapahit, hlm. 1–9, 2018.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Christian W. Dawson, Proyek dalam komputasi dan sistem informasi, Edisi Kedua.: Addison Wesley, 2009.
Robert Brown, James, "Percobaan Pikiran," Stanford Ensiklopedia Filsafat, 2014. Diakses pada 27 Maret 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Marisa, Carudin, Ramdani
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.