Pengukuran Tingkat Kesiapan Implementasi E-Learning di Politeknik Negeri Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.54914/jtt.v7i2.434Kata Kunci:
e-learning, tingkat kesiapan, transformasi digital, Politeknik Negeri JakartaAbstrak
Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di tahun 2024 akan menjadi Politeknik kelas Asia. Isu strategis pengembangan PNJ menuju Politeknik kelas Asia adalah melaksanakan “Digital Transformation†untuk pembelajaran dan pelayanan. Salah satu bentuk transformasi digital yang diimplementasikan adalah e-learning. Keberhasilan implementasi e-learning dipengaruhi oleh kesiapan perguruan tinggi memanfaatkan teknologi informasi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian action research yang menggunakan instrumen kuesioner berdasarkan model yang telah ditetapkan. Penilaian kesiapan penelitian ini menggunakan model Aydin dan Tasci yang disesuaikan untuk institusi pendidikan. Skala pengukuran yang digunakan pada model tersebut adalah skala likert (1-5). Aydin dan Tasci kemudian membagi skala tersebut menjadi 4 interval penilaian, yaitu tidak siap, membutuhkan banyak peningkatan (indeks 1-2,59); tidak siap, membutuhkan sedikit peningkatan (indeks 2,6-3,39); siap, membutuhkan sedikit peningkatan (indeks 3,4-4,19); siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan (indeks 4,2-5). Skor hasil penilaian kesiapan implementasi e-learning di PNJ adalah sebesar 4,16 yang menunjukkan bahwa PNJ sudah siap mengimplementasikan Âe-learning dengan sedikit peningkatan yang harus dilakukan, yaitu terkait dengan faktor pengembangan diri (self-development) dan inovasi (innovation).
Unduhan
Referensi
PNJ, “Rencana Strategis (Renstra) Politeknik Negeri Jakarta 2020-2024,†pnj.ac.id, 2021. https://perencanaan.pnj.ac.id/readmore/5f7a8a7be6683574e5504542/renstra-pnj-2020-2024.
R. Faslah and H. B. Santoso, “Analisis Kesiapan Implementasi E-Learning Menggunakan E-Learning Readiness Model,†POSITIF J. Sist. dan Teknol. Inf., vol. 3, no. 2, p. 113, 2017, doi: 10.31961/positif.v3i2.431.
R. C. Clark and R. E. Mayer, E-learning and the Science of Instruction important: Fourth Edition. 2016.
C. H. Aydin and D. Tasci, “Measuring Readiness for e-Learning : Reflections from an Emerging Country,†Educ. Technol. Soc., no. January 2005, 2014.
A. Djamaris, A. Budi Priyanto, and F. Jie, “Implementation of e-learning system readiness: Indonesia context,†2012 IEEE 6th Int. Conf. Manag. Innov. Technol. ICMIT 2012, no. June, pp. 314–319, 2012, doi: 10.1109/ICMIT.2012.6225824.
H. B. Seta, T. Wati, and N. Matondang, “Analisis Pengukuran Tingkat Kesiapan Implementasi E-Learning ( E-Learning Readiness ) Studi Kasus : Upn ‘ Veteran ’ Jakarta,†in Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016, 2016, pp. 2.5-1-2.5-6.
R. I. Fariani, “Pengukuran Tingkat Kesiapan E-Learning (E-Learning Readiness),†in Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2013, pp. 1–7.
E. Firmansyah et al., “Examining readiness of e-learning implementation using Aydin and Tasci model: A rural university case study in Indonesia,†in AIP Conference Proceedings, 2021, vol. 2331, doi: 10.1063/5.0041715.
Uma Sekaran and R. Bougie, “International Standard Classification of Occupations (ISCO),†Encycl. Qual. Life Well-Being Res., pp. 3336–3336, 2014, doi: 10.1007/978-94-007-0753-5_102084.
M. N. Saunders, P. Lewis, and A. Thornhill, Research Methods for Business Students, 8th ed. New York: Pearson, 2019.
Kemendibudristek, “Pangkalan Data Pendidikan Tinggi,†2021. https://pddikti.kemdikbud.go.id/ (accessed Sep. 13, 2021).
B. Setiaji and P. A. C. Dinata, “Analisis kesiapan mahasiswa jurusan pendidikan fisika menggunakan e-learning dalam situasi pandemi Covid-19,†J. Inov. Pendidik. IPA, vol. 6, no. 1, pp. 59–70, 2020, doi: 10.21831/jipi.v6i1.31562.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Bambang Warsuta, Asep Taufik Muharram, Iga Yusdisti, Syahda Afallia Jasmine
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.