Implementasi Metode Case-Based Reasoning (CBR) dalam Sistem Pakar untuk Mendapatkan Diagnosis Anxiety Disorders

Penulis

  • Tar Muhammad Raja Gunung Universitas Satya Terra Bhinneka
  • Siti Sahara Lubis Institut Teknologi Rokan Hilir
  • Manutur Siregar Universitas Satya Terra Bhinneka
  • Peter Jaya Negara Simanjuntak Universitas Satya Terra Bhinneka
  • Abwabul Jinan Universitas Satya Terra Bhinneka

DOI:

https://doi.org/10.54914/jtt.v10i2.1480

Kata Kunci:

Anxiety Disorder, CBR, Panic Disorder, Sistem Pakar, Specific Phobias

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar berbasis metode Case Based Reasoning dalam mendiagnosis Anxiety Disorders. Anxiety Disorders merupakan gangguan kesehatan mental yang sering dialami oleh masyarakat namun sering kali kurang terdeteksi dengan tepat. Metode case based reasoning dipilih karena kemampuannya untuk memanfaatkan kasus-kasus sebelumnya dalam penyelesaian masalah baru yang memiliki kemiripan. Case based reasoning menggunakan empat tahap utama: retrieval, reuse, revise, dan retain. Implementasi metode case based reasoning ini dilakukan dengan menggunakan data kasus yang diperoleh dari klinik psikologi dan wawancara dengan ahli kesehatan mental. Pengujian metode case based reasoning menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dalam mendiagnosis berbagai jenis Anxiety Disorders, seperti Generalized Anxiety Disorder, Panic Disorder, dan Specific Phobias. Hasil riset ini menunjukkan bahwa metode CBR dapat menjadi alat yang cocok dalam membantu profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis Anxiety Disorders dengan lebih cepat dan akurat. Setelah melakukan pencarian dengan menggunakan gejala-gejala yang didapatkan, maka kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan persentase dari setiap jenis penyakit yaitu persentase untuk Generalized Anxiety Disorder 35,7% , persentase Panic Disorder30,7 %, persentase Specific Phobias 65%.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] T. Gunung, A. Idaman, R. M. Suri, N. Purnomo, and A. Muis, “Identification of Nervosa Disease using Case-Based Reasoning,” vol. 6, no. 1, pp. 128–134, 2024.

[2] I. A. Huda, “Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Terhadap Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar,” J. Pendidik. dan Konseling, vol. 2, no. 1, pp. 121–125, 2020, doi: 10.31004/jpdk.v1i2.622.

[3] T. Handayani, D. Ayubi, and D. Anshari, “Literasi Kesehatan Mental Orang Dewasa dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan Mental,” Perilaku dan Promosi Kesehat. Indones. J. Heal. Promot. Behav., vol. 2, no. 1, p. 9, 2020, doi: 10.47034/ppk.v2i1.3905.

[4] Y. A. Rozali, N. W. Sitasari, and A. Lenggogeni, “Meningkatkan Kesehatan Mental Di Masa Pandemic,” J. Pengabdi. Masy. AbdiMas, vol. 7, no. 2, 2021, doi: 10.47007/abd.v7i2.3958.

[5] W. Hunafa, “Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Infeksi Penyakittropismenggunakan Metode Certainty Factor,” vol. 02, no. 02, pp. 100–103, 2013.

[6] F. Febriyana, “Analisis Studi Kasus Klien Dengan Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder),” J. Perspekt., vol. 2, no. 2, pp. 149–154, 2022.

[7] M. Christina, F. Dristyan, and S. Informasi, “Tanaman Kelapa Menggunakan Metode Backward,” vol. 1, no. 1, 2021.

[8] P. S. Alam and A. Wantoro, “Sistem Pakar Pemilihan Sampo Pria Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 3, no. 4, pp. 21–27, 2022, [Online]. Available: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI

[9] P. A. Suherman and F. Tahel, “Metode Case-Based Reasoning Dalam Diagnosa Penyakit Stunting Pada Balita,” Inf. Syst. Data Sci., vol. 2, no. 1, pp. 90–97, 2023, doi: 10.59840/inseds.v2i1.195.

[10] D. Dona, H. Maradona, and M. Masdewi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung Dengan Metode Case Based Reasoning (Cbr),” Zo. J. Sist. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 1–12, 2021, doi: 10.31849/zn.v3i1.6442.

[11] S. A. Rahman, “Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning dalam Akurasi Penyakit Disebabkan oleh Bakteri Staphylococcus Aureus,” vol. 3, pp. 7–10, 2021, doi: 10.37034/jsisfotek.v3i1.38.

[12] Yusmawati & Sanusi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Case Based Reasoning (Cbr) Berbasis Website,” J. Real Ris. |, vol. 3, no. 2, p. 187, 2021.

[13] R. A. Yansyar and L. Elfianty, “Penerapan Metode Case Based Reasoning Dalam Klasifikasi Kepribadian Siswa Di Smp Negeri 27 Seluma,” J. Sci. Soc. Res., vol. 4307, no. 1, pp. 321–330, 2024, [Online]. Available: http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

[14] N. Oktober, R. Stefani, and S. Kom, “Jurnal Riset Rumpun Ilmu Hewani (JURRIH) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ikan Koi,” vol. 1, no. 2, pp. 16–30, 2022.

[15] M. Mustaqim, G. Ramadhan, and A. Iskandar, “KLIK: Kajian Ilmiah Informatika dan Komputer Perbandingan Metode Certainty Factor dan Case Based Reasoning Dalam Mendeteksi Penyakit Arteritis Takayasu,” Media Online, vol. 4, no. 4, pp. 2188–2196, 2024, doi: 10.30865/klik.v4i4.1735.

[16] T. Gunung, R. Muhammad, S. S. Harahap, I. Komputer, U. Satya, and T. Bhinneka, “Identifikasi dalam Sistem Keputusan Terhadap Tingkat Kecanduan Pemain Game Mobile Legends Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Metode Simple Additive Weighting memiliki kemampuan untuk menentukan secara akurat alternatif disemua masalah seleksi ya,” vol. 5, no. 3, pp. 475–489, 2024, doi: 10.46576/djtechno.

[17] C. U. Aji, Wasito Galih, “Jurnal Teknologi Terpadu LEARNING,” J. Teknol. Terpadu, vol. 8, no. 1, pp. 89–94, 2022.

[18] M. Rijal, A. M. Yani, and A. Rahman, “Deteksi Citra Daun untuk Klasifikasi Penyakit Padi menggunakan Pendekatan Deep Learning dengan Model CNN,” J. Teknol. Terpadu, vol. 10, no. 1, pp. 56–62, 2024, doi: 10.54914/jtt.v10i1.1224.

[19] A. Jalaluddin, E. R. Arumi, D. Sasongko, S. S. Pinilih, U. Yudatama, and M. R. Arif Yudianto, “Implementasi Metode Dempster-Shafer Untuk Deteksi Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Berbasis Web,” J. Comput. Syst. Informatics, vol. 5, no. 2, pp. 416–429, 2024, doi: 10.47065/josyc.v5i2.4830.

[20] A. Dame, F. Rayasari, Besral, D. Irawati, and D. Kurniasih, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis,” J. Keperawatan, vol. 14, no. September, pp. 831–844, 2022.

[21] E. R. Gae, M. Novalina, and A. Koswanto, “Peran Religiusitas Dalam Proses Penyembuhan Penderita Gangguan Kecemasan Umum Atau Generalized Anxiety Disorder (Gad),” Vox Dei J. Teol. dan Pastor., vol. 4, no. 1, pp. 71–80, 2023, doi: 10.46408/vxd.v4i1.384.

[22] D. K. Kurniawan, N. E. I. Mu’arifah, and A. R. Ma’shum, “Analisis Eskalasi Panic Attack And Anxiety Disorder terhadap Kesehatan Mental Remaja,” Busyro J. Dakwah dan Komun. Islam, vol. 3, no. 2, pp. 89–98, 2022, doi: 10.55352/kpi.v3i2.619.

[23] F. S. Undang-undang, A. A. Halim, and P. Penyelidik, “1035- penggunaan ganja dalam perubatan di malaysia: isu dan cabaran,” vol. 2023, no. November, pp. 227–236, 2023.

[24] N. D. Indrawati and D. V. S. Kaloeti, “Pengaruh Pelatihan Self-Compassion Secara Daring Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Mahasiswa Dengan Fobia Spesifik Ringan,” J. EMPATI, vol. 11, no. 3, pp. 192–198, 2022, doi: 10.14710/empati.2022.34470.

[25] P. Sari, A. Mujib, and Y. Rahmatulloh, “Nomophobia : Phenomena and Therapy (Analysis in Psychology and Islamic Perspectives),” 2021, doi: 10.4108/eai.20-10-2020.2305159.

[26] R. C. Mengga and Y. P. Hermanto, “Konseling Pastoral dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Jemaat Milenial Penderita Anxiety Disorders,” KHARISMATA J. Teol. Pantekosta, vol. 6, no. 2, pp. 222–241, 2024, doi: 10.47167/kharis.v6i2.231.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-24

Cara Mengutip

[1]
T. M. R. Gunung, S. S. Lubis, M. Siregar, P. J. N. Simanjuntak, dan A. Jinan, “Implementasi Metode Case-Based Reasoning (CBR) dalam Sistem Pakar untuk Mendapatkan Diagnosis Anxiety Disorders”, j. teknologi terpadu, vol. 10, no. 2, hlm. 157–163, Des 2024.

Terbitan

Bagian

Artikel